Diskripsi Masalah
Dalam sebuah acara akad pernikahan,
setelah wali mempelai wanita mewakilkan untuk menikahkan putrinya kepada salah
seorang kepala KUA. Tiba-tiba kepala KUA tersebut menyuruh ayah mempelai wanita
tersebut untuk pergi dan jangan menyaksikan akad pernikahan tersebut. Dengan
hati yang sedih ia pun pergi walaupun hatinya ingin sekali menyaksikan acara
akad nikah putri semata wayangnya.
Pertanyaan:
Benarkan bila seorang wali telah
mewakilkan akad nikah kepada orang lain maka ia tidak boleh menghadiri majelis
akad nikah tersebut?
Jawaban:
Pemahaman bahwa wali nikah yang
mewakilkan akad nikahnya kepada pihak lain tidak boleh menghadiri akad nikah
tersebut adalah pemahaman yang keliru. Kehadiran wali dalam akad nikah tersebut
sama sekali tidak mempengaruhi sah atau tidaknya akad nikah yang sedang
dilangsungkan.
Uraian.
Dalam akad nikah
ada beberapa hal (rukun nikah) yang harus dipenuhi untuk sahnya akad nikah.
Yaitu; calon suami dan istri, wali dan dua orang saksi dan lafadh nikah.
Masing-masing pihak yang akan melafadhkan ijab qabul (calon suami dan wali
istri) boleh saja mewakilkannya kepada pihak lain.
Ketika wali
mewakilkan ijab kepada pihak lain, boleh saja ia ikut menyaksikan
berlangsungnya akad nikah tersebut, asalkan ia bukan sebagai saksi nikah. Bila
ia hadir sebagai saksi nikah, maka akad nikah tersebut tidak sah. Misalnya yang
hadir dalam majlis akad tersebut hanya seorang calon suami, wakil dari wali,
wali dan satu saksi lain. Maka dalam keadaan demikian, salah satu saksi nikah
adalah wali si wanita, maka nikah tersebut tidak sah. Hal ini disebabkan
kedudukan wakil wali merupakan pengganti dari wali. Ketika wakil wali
melangsungkan akad ijab maka seolah-olah walilah yang melakukannya. Karena itulah,
wali tersebut tidak boleh menjadi saksi nikah. Karena dalam akad nikah seorang
wali tidak boleh merangkap sebagai saksi. Untuk sah akad tersebut, minimalnya
harus hadir satu orang laki-laki adil lain yang menjadi saksi kedua bagi akad
nikah tersebut.
Sebenarnya pemahaman yang
keliru tentang hal ini muncul karena salah memahami nash kitab Kifayatul Akhyar
hal 135:
فلو وكل الولي والزوج أو أحدهما أو حضر الولي ووكيله وعقد الوكيل لم يصح النكاح
لأن الوكيل نائب الولي والله أعلم
Artinya:“maka jika wali dan suami
atau salah satu dari keduanya mewakilkan kepada orang lain atau hadir wali dan
wakilnya dan dilangsungkan akad nikah maka tidak sah karena wakil adalah
penggati waly”
Sebenarnya maksud dari nash kitab
Kifayatul Akhyar tersebut adalah wali yang telah mewakilkan akad nikah tersebut
hadir sebagai saksi seperti penjelasan diatas. Hal ini dikuatkan dengan
memperhatikan nash-nash kitab fiqh Syafiiyah lainnya. Selain dari qaedah-qaedah
fiqh kehadiran wali yang telah mewakilkan akad nikah tidaklah menjadi mani`
(penghalang) bagi sahnya sebuah akad nikah.
Nash kitab Hasyiah Al Bajury jilid 2
hal 102 Cet. Toha Putra
فلو وكل الأب أو الأخ المنفرد فى العقد وحضر مع أخر ليكونا شاهدين لم يصح
لأنه متعين للعقد فلا يكون شاهدا فانه لا يصح لان وكيله
نائب عنه فكأنه هو العاقد فكيف يكون شاهدا
Artinya; maka jika bapak atau saudara
laki-laki yang sendiri mewakilkan untuk melakukan akad nikah kemudian ia juga
hadir bersama satu laki-laki lain, supaya keduanya menjadi saksi niscaya tidak
sahlah akan nikahnya karena ia adalah orang yang mesti menjadi pelaku akad,
maka ia tidak bisa menjadi saksi. Akad nikah tersebut tidak sah karena wakil si
wali merupakan pengganti wali, maka seolah-olah si walilah yang melakukan akad,
maka bagaimana bisa ia juga menjadi saksi.
Fatawa Ibnu Shalah jilid 2 hal 653
Cet. Dar Ma`rifah
مسألة إذا وكل الولي بتزويج وليته وأحضر الولي شاهدا لا يصح لأن الوكيل نائبه
في التزويج فكأنه أحضر شاهدا وعاقدا
Bujairimi `ala Manhaj
ولا بحضرة متعين للولاية فلو وكل الأب ، أو الأخ المنفرد في النكاح وحضر مع
آخر لم يصح ، وإن اجتمع فيه شروط الشهادة ؛ لأنه ولي عاقد ، فلا يكون شاهدا كالزوج
.ووكيله نائبه
Nihayatuz Zain hal 306 Cet. Dar Fikr
فلو وكل الأب أو الأخ المنفرد في النكاح وحضر مع شاهد آخر لم يصح النكاح لأنه
ولي عاقد فلا يكون شاهدا كالزوج
Nash yang serupa juga terdapat dalam
hampir semua kitab fiqh Syafii, seperti Fathul Wahab jilid 2 hal 95 Cet. Dar
Kutub Ilmiyah, Kitab Hasyiah I`anatuth Thalibin jilid 3 hal 299 Cet. Dar Kutub
Ilmiyah, Kitab Raudhatuth Thalibin jilid hal Cet. Dar Kutub Ilmiyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar