Senin, 03 Agustus 2020

Mengajarkan Anak Perkara yg Wajib dan Haram

Wajib mengajarkan anak perkara yang wajib dan haram

بسم الله الرحمن الرحيم
قال المصنف رحمه الله تعالى

ﻭَﻳَﺠِﺐُ ﻋَﻠَﻰ ﻣَﻦْ ﻣَﺮَّ 
Dan wajib bagi orang yang sudah berlalu
ﻧَﻬْﻴُﻪُ
melarang anak
 ﻋَﻦِ المُحَرَّمَاتِ  
dari perkara-perkara yang diharamkan
ﻭَﺗَﻌْﻠِﻴْﻤُﻪُ اﻟﻮَاﺟِﺒَﺎﺕِ 
dan mengajarkannya perkara-perkara yang wajib
ﻭَﺳَﺎﺋِﺮِ اﻟﺸَّﺮَاﺋِﻊِ  
dan syari'at syari'at yang lain 
ﻛَﺎﻟﺴِّﻮَاﻙِ
Seperti bersiwak
ﻭَﺣُﻀُﻮْﺭِ اﻟْﺠَﻤَﺎﻋَﺎﺕِ 
Dan menghadiri shalat berjama'ah.

_Qultu : Ketika anak sudah tamyiz dan berumur 7 tahun, orang tua bukan hanya wajib memerintahkan shalat dan puasa, tetapi wajib juga mengajarkan perkara-perkara yang haram dan perkara perkara yang wajib lainnya, serta syari'at syari'at yang lain seperti bersiwak dan menghadiri shalat berjama'ah. Jika tidak mengajarkan demikian maka orang tua berdosa._

ﺛُﻢَّ 
Kemudian
ﺇِﻥْ ﺑَﻠَﻎَ ﺭَﺷِﻴْﺪًا اِﻧْﺘَﻔَﻰ ﺫَﻟِﻚَ
Jika anak sudah baligh matang pikirannya (sudah dewasa), maka menjadi tiada (kewajiban) yang demikian itu
 ﻋَﻦِ اﻷَﻭْﻟِﻴَﺎءِ
Dari para wali 
 ﺃَﻭْ ﺳَﻔِﻴْﻬًﺎ ﻓَﻮِﻻَﻳَﺔُ اﻷَﺏِّ ﻣُﺴْﺘَﻤِرَّﺓٌ ﻓَﻴَﻜُﻮْﻥُ ﻛَﺎﻟﺼَّﺒِﻲِّ
Atau sudah baligh tapi lemah akal, maka wilayah ayah adalah yang tetap berlanjut, sehingga anak yang demikian saperti anak kecil.

_Qultu : Jika anak sudah baligh maka kewajiban wali anak di dalam memerintahkan shalat, puasa dan seluruh syari'at sudah tiada. Namun jika sudah baligh tapi lemah akal (autis) maka tanggung jawab ayah tetap berlanjut sama seperti si anak masih kecil._

_Kitab Nihayatuz Zain. Syaikh Nawawi Al Bantani.

Tidak ada komentar: